Allah menciptakan sesuatu di bumi ini berpasang-pasangan, ada benar ada salah, ada bumi ada langit, ada pasang ada surut itulah sunatullah.
Pasang surut terjadi juga pada kondisi keimanan seorang hamba, boleh jadi satu bulan penuh kemarin (Ramadhan) keimanan seorang muslim lagi pada titik puncak, dan selesai ramadhan surutlah keimanannya atau ghirah tuh menjalankan ibadah seiring berakhirnya Ramadhan.
Pendididkan dalam satu bulan penuh itu sepertinya tak menyisakan apa-apa pada diri sebagian muslim, madrasah ramadhan tak membekas dalama kehidupannya. Padahal gemblengan satu bulan itu adalah modal untuk sebelas bulan berikutnya tapi apa daya modal itu tak ia perolah di bulan yang mulia kemarin itu sehingga ia tak mampu mempertahankan kondisi ibadahnnya agar stabil.
Itulah Fenomena masyarakat di indonesia ini, kenapa saya bisa katakan seperti itu?
Tak perlu waktu untuk riset, tak perlu biaya mahal intuk biaya penelitian karena tanpa riset dan penelitian pun fakta memang membuktikan bahwa sejak berakhirnya Ramadhan masjid-masjid dan mushola kembali sepi, jamaah shalat fardu pun hanya orang-orang yang memang selama ini itu-itu saja. Memang menjaga istiqomah (konsisten) itu sangat berat kecauli orang yang benar-benar dan sungguh-sungguh dalam menjagannya, jika tidak maka ia akan tersingkir secara alamiah, ia akan tereliminasi dengan sendirinya.
Semoga kita ini menjadi orang-orang yang mampu menjaga istiqomah, dan menjadi orang-orang yang mempunyai modal untuk berjuang dalam sebelas bulan kedepan Amin ya rabbal Alamin.
Pasang surut terjadi juga pada kondisi keimanan seorang hamba, boleh jadi satu bulan penuh kemarin (Ramadhan) keimanan seorang muslim lagi pada titik puncak, dan selesai ramadhan surutlah keimanannya atau ghirah tuh menjalankan ibadah seiring berakhirnya Ramadhan.
Pendididkan dalam satu bulan penuh itu sepertinya tak menyisakan apa-apa pada diri sebagian muslim, madrasah ramadhan tak membekas dalama kehidupannya. Padahal gemblengan satu bulan itu adalah modal untuk sebelas bulan berikutnya tapi apa daya modal itu tak ia perolah di bulan yang mulia kemarin itu sehingga ia tak mampu mempertahankan kondisi ibadahnnya agar stabil.
Itulah Fenomena masyarakat di indonesia ini, kenapa saya bisa katakan seperti itu?
Tak perlu waktu untuk riset, tak perlu biaya mahal intuk biaya penelitian karena tanpa riset dan penelitian pun fakta memang membuktikan bahwa sejak berakhirnya Ramadhan masjid-masjid dan mushola kembali sepi, jamaah shalat fardu pun hanya orang-orang yang memang selama ini itu-itu saja. Memang menjaga istiqomah (konsisten) itu sangat berat kecauli orang yang benar-benar dan sungguh-sungguh dalam menjagannya, jika tidak maka ia akan tersingkir secara alamiah, ia akan tereliminasi dengan sendirinya.
Semoga kita ini menjadi orang-orang yang mampu menjaga istiqomah, dan menjadi orang-orang yang mempunyai modal untuk berjuang dalam sebelas bulan kedepan Amin ya rabbal Alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar